Friday, December 18, 2015

Kenapa MENULIS?

Berbulan-bulan blog ini terbengkalai. Baru dua tulisan yang saya unggah sejak pertama kali blog ini dibuat. Bukan karena saya tidak menulis, melainkan ragu. Sudah tulis sedikit, kemudian berpikir, apakah tulisan ini cukup baik untuk di posting, apakah cukup aman bagi citra saya apabila saya menuangkan pikiran-pikiran saya yang lebih sering tidak normal. Bahkan, saya sampai berpikir, apakah tidak sebaiknya saya membuat blog baru dengan nama blog yang tidak mengandung nama saya. Jadi, jika ada yang aneh pun, mereka tidak akan mengetahui sayalah penulisnya. Tapi, justru pikiran-pikiran tersebut membuat saya sadar, saya ini cupu! Kok untuk membuka diri ke dunia saja malu-malu, takut tidak sesuai nilai dan norma sosial, lalu memilih untuk menyamarkan identitas saat keinginan untuk mengekspresikan diri sangat besar. Tapi, akhirnya saya memutuskan untuk tetap meneruskan blog ini, blog yang namanya mencakup nama saya sendiri, yang akan saya isi dengan isi otak saya yang absurd. :D

Kenapa MENULIS?

Sejak kecil, seni merupakan hal yang sangat menarik bagi saya. Ketika saya duduk di bangku SD, saya sangat suka menggambar. Saya menggambar tokoh-tokoh kartun, mencontoh gambar di baju, buku, dan juga foto. Saya masih melakukannya sampai SMA. Namun, saya sadar bahwa saya cuma bisa mencontoh, tidak dapat membayangkan­­­­­­ bagaimana cara menggambar suatu objek tanpa kehadiran objek itu sendiri. Akhirnya, saya berhenti menggambar (sudah sangat jarang melakukannya). Tapi, saat kuliah saya menemukan hobby baru, yaitu crafting. Saat itu, saya sangat suka membuat kerajinan tangan dari berbagai benda yang sudah tidak digunakan lagi dan dikombinasikan dengan pernak pernik lucu. Saat itu, saya sangat rajin membuatkan kartu ucapan buatan sendiri untuk pacar, teman-temen, dan keluarga. Saya senang membayangkan bentuk atau benda apa yang dapat saya hasilkan dari potongan kertas, pernak-pernik, dan peralatan yang ada. Bahkan, saat kuliah, saya dan teman-teman saya pernah mendapatkan juara lomba mading. Karena kemampuan itu, saya kerap kali diminta untuk menjadi seksi dekorasi di kampus. Lalu, apakah crafting masih saya lakukan sampai sekarang? Jawabannya adalah saya masih sangat mencintai crafting, masih sering membayangkan benda-benda apa yang ingin saya buat ketika saya ada waktu. Namun, sampai saat ini saya tidak memprioritaskan waktu saya untuk menciptakan benda seni hasil pikiran dan tangan saya. Sayang yaah.. Saya menghabiskan sebagian besar waktu saya di depan layar laptop dan handphone, baik untuk bekerja atau sekedar melihat media sosial. Untuk pekerjaan kantor saya bisa dibilang produktif. Namun, untuk hobby saya dibidang seni, tidak. Saya menghabiskan waktu senggang untuk melihat postingan orang di media sosial dan membaca. Sebetulnya melalui media sosial saya mengagumi seni siih. Tapi, saya sendiri tidak menghasilkan karya seni apa pun. Tidak produktif. Dan saya tidak mau terus-terusan seperti itu.

Lalu, saya mulai berpikir, saya sangat suka membaca, khususnya membaca cerita fiksi. Saya mencintai kisah, cerita, dan pelajaran dari sebuah kisah dan cerita. Saya sendiri, sejak kecil, sejak mengenal novel (sebatang kara adalah novel pertama yang saya baca – ketika saya duduk di bangku SD). Sejak saat itu saya tidak bisa berhenti berkhayal tentang kelanjutan dari cerita novel tersebut (karena saat itu saya membacanya lama sekali), saya membayangkan jika saya adalah si tokoh utama, saya akan berpetualang. Hahaha.. Aneh kaaan.. Tetapi yang ingin saya tekankan di sini adalah saya masih suka berkhayal sampai saat ini. Oleh sebab itu, saya memutuskan untuk belajar menulis. Menuliskan apa saja yang ada di dalam otak saya yang absurd ini. Menuliskan seluruh kisah yang saya khayalkan. Menuliskan kegundahan di dalam hati juga. J

Jadiii.. Saya akan mulai dengan perkenalan ini dulu. Pada postingan sebelumnya saya sudah membuat sebuah cerpen yang walaupun masih harus diperbaiki di seluruh bagiannya agar lebih enak dibaca, agar ceritanya lebih menarik dan tidak lurus-lurus saja, dan masih banyak sekali catatan, tapi tetap saya posting. Toh semuanya tetap harus dimulai kan? Jadi, saya akan berkomitmen kepada diri saya sendiri untuk terus menulis, terus belajar, mulai memberanikan diri untuk memperlihatkan dan minta feedback kepada teman-teman yang lebih senior tentang tulisan saya.


*sebenarnya beberapa orang juga bilang suara saya enak didengar. Tapi menjadi penyanyi bukan salah satu mimpi saya sehingga tidak saya bahas dalam tulisan ini :D. Terkait dengan crafting. Saya tetap cinta dan sekali-sekali saya akan melakukannya kok. Tunggu postingan tentang prakarya saya yaa.