Thursday, January 26, 2017

Semoga Besok Hujan tak Ingkar Janji

Ia duduk di trotoar, di sebelah sepeda tuanya yang menyedihkan.
Ia sendiri tidak lebih baik keadaannya dari si sepeda.
Ia duduk menunggu hujan.
Langit berubah kelabu.
Udara dingin terasa seakan menggigit kulitnya yang keriput.
Ia tersenyum.
Akhirnya, sebentar lagi ia bisa makan.

Sudah cukup lama ia duduk.
Dua jam.
Langit masih sama kelabunya dan udara dingin mulai membuat tubuh tuanya menggigil.
Tapi, yang ditunggu tak kunjung datang.
Hujan belum turun juga.
Ia tidak yakin perutnya bisa menahan lapar lebih lama lagi.

Ia masih duduk di tempat yang sama. Tidak beranjak sedikit pun.
Demikian pula dengan si sepeda tua.
Duduknya sudah tidak tegak lagi. Kepala disandarkan dengan lunglai ke pagar rumah yang entah milik siapa.
Ia sudah menunggu terlalu lama.
"Sepertinya hujan tak turun malam ini" pikirnya.

Dipandanginya si sepeda tua, teman setianya.
Di bagian belakang telah tersusun rapi puluhan benda terbuat dari plastik berwarna-warni dan sebuah papan dengan tulisan,
"JUAL PONCO
Besar Rp. 10.000
Kecil  Rp.    5.000"

Semoga lapar bisa menunggu sampai besok.
Semoga besok hujan tak ingkar janji..

Untuk Bapak Penjual Ponco di pinggir jalan Banjir Kanal Timur.

"Semoga Besok Hujan tak Ingkar Janji"

Kamis, 26 Januari 2017.
23:58