Kami berdua memiliki keintiman tersendiri.
Setelah pagi, siang, dan sore yang panjang, akhirnya kami bertemu.
Sering kali tidak dalam keadaan yang baik.
Kadang dalam keadaan yang terlalu lelah,
tubuh yang basah dengan keringat,
pikiran yang penuh kecewa dan marah.
Namun, malam selalu setia dengan kelembutan dan ketulusannya.
Bagai pelukan seorang ibu.
Ia menerimaku apa adanya, tanpa mengeluh.
Kepada malam aku menitipkan mimpi dan doaku.
Bagi diriku sendiri dan bagi orang-orang yang aku cintai.
Berharap malam mengabarkannya kepada semesta
dan bergerak mewujudkannya.
Kepada malam aku membisikkan lelahku.
Kepada malam aku teriakkan bahagiaku.
Kepada malam aku tunjukkan wajah asliku, tanpa riasan, tanpa persona.
tanpa ekspektasi.
Ruang makan #oemahindahipan
Bekasi, 16 September 2017