Tuesday, October 3, 2017

Aku dan Malam (Part II)

Aku dan malam.
Kami berdua memiliki keintiman tersendiri.
Setelah pagi, siang, dan sore yang panjang, akhirnya kami bertemu.
Sering kali tidak dalam keadaan yang baik.
Kadang dalam keadaan yang terlalu lelah,
tubuh yang basah dengan keringat,
pikiran yang penuh kecewa dan marah.
Namun, malam selalu setia dengan kelembutan dan ketulusannya.
Bagai pelukan seorang ibu.
Bagai rumah tempat semua insan pulang.
Ia menerimaku apa adanya, tanpa mengeluh.

Kepada malam aku menitipkan mimpi dan doaku.
Bagi diriku sendiri dan bagi orang-orang yang aku cintai.
Berharap malam mengabarkannya kepada semesta
untuk senantiasa mengingatkanku pada mimpi dan doaku,
dan bergerak mewujudkannya.

Kepada malam aku membisikkan lelahku.
Kepada malam aku teriakkan bahagiaku.
Kepada malam aku tunjukkan wajah asliku, tanpa riasan, tanpa persona.
Karena malam membiarkan aku luruh bersama dengan gelapnya yang menenangkan,
tanpa ekspektasi.

Ruang makan #oemahindahipan
Bekasi, 16 September 2017