Friday, December 14, 2018

Berhenti Sejenak (part I)

Berhenti Sejenak.
Pastikan kembali tempat kau ingin berada..

Kadang, kita begitu sibuk dengan setumpuk rutinitas harian.
Kita menghabiskan waktu untuk mengerjakan seluruh hal yang tertera dalam catatan "To Do List".
Tanpa terasa, pagi pun beranjak menjadi malam, lalu dalam sekejap sudah pagi lagi.
Begitu seterusnya. Tau-tau tahun sudah akan berganti lagi..

Lalu, kenapa?
Ada yang salah dengan menjadi sibuk?
Bukankah sibuk sebenarnya membuat kita lega karena kita telah bergerak, bekerja begitu keras, dan berusaha sekuat tenaga?
Yayayaa.. Tapi, pertanyaan paling mendasar yang sebetulnya perlu kita jawab adalah "sibuk yang inikah yang benar-benar kita inginkan?"








Saturday, October 13, 2018

Udah Oktober 2018 aja?!

Banyak banget yang terjadi pada tahun 2018 ini. Seabrek pelajaran yang sudah gue dapatkan. Mudah-mudahan Indah Aprianti jadi agak pintar ya, Semesta.

Hehehee..

Apa aja emangnya yang udah terjadi?
Dari mulai bisnis yang aku mulai bersama saudaraku nggak berhasil sehingga berimbas pada buruknya hubungan kekeluargaan, terbelit hutang yang menelan 60-70% penghasilanku setiap bulan, drama di kantor yang semakin menjadi-jadi, dan banyak hal lainnya. Banyak yang buruk ya kesannya? Hehehee.. Nggak siiih.. Banyak banget juga hal baik yang terjadi kok! Tapi, hal terbaik adalah pada Bulan Juli aku dan Ipan membuat brand bisnis kami sendiri, yaitu #oemahindahipan. 

Sebetulnya #oemahindahipan ini adalah hashtag yang selalu aku gunakan di media sosial, khususnya instagram, baik feed maupun story, yang menunjukkan kegiatan aku dan Ipan. Karena kami berdua memiliki komitmen untuk lebih produktif (karena kami percaya bahwa manusia itu pada dasarnya diciptakan untuk mencipta), jadilah akun sosial media #oemahindahipan ini sebagai digital art gallery bagi kami. Selain itu, kami juga mulai menerima orderan jasa pembuatan karikartur, desain logo, desain undangan, dan hal lainnya yang masih terkait dengan desain visual. Hehehee.. Ngomong-ngomong, dari tadi aku bilangnya "kami", padahal mah 99% karya yang aku share di #oemahindahipan adalah karyanya Ipan. Aku mah tukang posting, social media specialist lah pokoknya! Tapi, aku mencoba banget untuk membuat #oemahindahipan ini punya nilai, isi postingannya bisa menginspirasi orang banyak, atau at least bisa jadi inspirasi buat diri sendiri untuk terus berkarya :)

Ada satu proyek yang aku kepikiran sih sekarang. Jadi, berdasarkan analisisku dari Juli sampe saat ini, sosial media-nya #oemahindahipan kurang berkembang karena kontennya tidak relate dengan calon customer atau orang yang sebenarnya tertarik dengan karyanya Ipan. Kenapa? Karena hampir semua yang kami posting adalah pesanan para klien yang sudah jadi. Salah satunya adalah karikatur. Mungkin (ini masih asumsi siiih) mereka enggan follow karena ya itu kan muka orang lain yang mereka sama sekali nggak kenal. Oleh sebab itu, aku mau buatkan sesuatu yang sebetulnya masih sejalan dengan value-nya #oemahindahipan, tapi juga relate sama orang banyak. Apakah itu? Aku mau nampilin hasil ngobrol-ngobrol aku dengan beberapa temen yang menurutku punya nilai sama kaya #oemahindahipan, yaitu bahwa manusia itu pada dasarnya adalah pencipta, melakukan yang sesungguhnya ingin mereka lakukan, bukan hanya menyelesaikan tugas-tugas harian sesuai perannya. Misalnya, seperti aku dan Ipan. Kami berdua adalah karyawan yang memiliki tugas & tanggung jawab pada sebuah perusahaan. Namun, sebagai manusia kami juga memiliki mimpi & keinginan personal yang perlu kami wujudkan. Nah.. Orang-orang seperti inilah yang akan kami ajak ngobrol-ngobrol sehingga mereka bisa jadi sumber inspirasi bagi orang banyak. Tentunya, yang akan kami ajak ngobrol bukan orang-orang yang sudah terkenal dan sukses di bidangnya, melainkan orang di sekitar kami yang status-nya bisa dibilang "work in progress" juga sama kaya kita-kita ini.

Sebetulnya, aku cuma mau ngingetin diri sendiri dan orang sekitar bahwa walaupun di pundak kita ada seabrek peran dalam hidup, misalnya sebagai karyawan, istri, suami, anak, orang tua, tapi kita nggak boleh melupakan keinginan-keinginan pribadi kita. Menurutku ini penting banget siiih. Simple-nya, peran kita saat ini mungkin sewaktu-waktu akan dicabut oleh Allah. Misalnya, kelak kita harus keluar dari kantor karena perusahaan bangkrut atau tugas kita sebagai ibu berubah seiring bertambahnya usia anak. Lalu, apa yang harus kita lakukan untuk aktualisasi diri? Selama ini berpikir bahwa ya pekerjaan adalah achievement kita, trus kita mau apa? Nah di sinilah pentingnya setiap individu itu berusaha dan menyisakan energi dan waktunya untuk melakukan hal-hal yang ia sukai atau kalau anak zaman now sebutnya passion.

Naah itulah cerita aku tentang next project yang entah bisa dimulai kapan karena sumbernya pada sibuk-sibuk eey.. (Aah alasan saja kau!). Bisa mulai dari interview Ipan dulu sih yaah! Yuuuk Cus..